Mengarungi
dinamika bisnis yang penuh tantangan, industri makanan dan minuman
olahan terbukti mampu survive ditopang tingginya permintaan sesuai
jumlah penduduk Indonesia yang besar. Namun, jangan salah, meski potensi
pertumbuhan masih besar, pergeseran selera dan kebutuhan konsumen patut
diantisipasi agar dapat disesuaikan dengan trend produksi aktual.
Tujuannya
tidak lain untuk menghasilkan produk sesuai selera pasar yang mampu
bersaing. Faktor kualitas produk, harga jual, serta akurasi distribusi
stok menjadi kunci utama.
Untuk membedah pertumbuhan, pangsa pasar, serta persaingan pasar di industri makanan dan minuman, duniaindustri.com memiliki sedikitnya 16 data dan riset khusus di industri ini. Mari kita simak ulasannya berikut ini:
1) Riset Data Industri Bumbu Penyedap 2017-2020 (Market Analysis Dua Pasar Ekspor Paling Prospektif)
2) Riset Data Spesifik Industri Frozen Food 2013-2024 (Market Share Top 10 Player Frozen Food Bakso dan Brand Profile)
3) Riset Data Industri Bumbu dan Bahan Tambahan Pangan 2017-2019 (Market Share Top 5 Player di 4 Kategori)
4) Database Direktori 203 Perusahaan Makanan Minuman (Profil Produk dan Market Share)
5) Riset Tren Produksi 4 Segmen Industri Makanan Minuman 2008-2022 (Data Tenaga Kerja dan Kesiapan Adopsi Revolusi Industri 4.0)
6) Riset Data Spesifik Susu Bubuk 2012-2021 (Market Size dan Growth Trend)
7) Data Spesifik Industri Minuman Kesehatan 2015-2018
8) Data Komprehensif Industri Perikanan dan Hasil Laut 2012-2017 (Tren Konsumsi Ikan & Peluang Pasar)
9) Outlook Industri Consumer Goods 2017 dan Tren Harga Bahan Baku
10) Riset Pasar Consumer Goods dan Tren Online Shoping (2009-2017)
11) Riset Pasar dan Data Industri Biskuit 2010-2016 (Peta Persaingan dan Tren Market Leader)
12) Riset Komprehensif Industri Susu Olahan 2013-2016
13) Data dan Outlook Industri Susu & Teh Siap Minum 2013-2016
14) Data dan Outlook Industri Consumer Goods 2016
15) Data Industri Makanan-Minuman dan Program Hilirisasi
16) Data Konsumsi dan Impor Susu di Indonesia (periode lima tahun terakhir)
Berikut ini Ulasannya:
A) Riset Data Industri Bumbu Penyedap 2017-2020 (Market Analysis Dua Pasar Ekspor Paling Prospektif) ini
dirilis minggu keempat Agustus 2020 menampilkan riset independen, riset
data spesifik, data komprehensif, market trend, analisis potensi pasar
ekspor, serta persaingan dengan produk impor. Riset data ini berisi 28
halaman berukuran 2,7 MB yang dibuat untuk menjadi panduan komprehensif
serta referensi bagi investor, korporasi, peneliti, dan berbagai
stakeholders secara luas.
Riset
data ini dimulai dengan menampilkan dengan menampilkan ulasan singkat
(highlights) perekonomian nasional yang terpengaruh dua kejadian besar
pada 2019 yakni perang dagang negara maju serta pada 2020 yakni pandemic
Covid-19. Ulasan singkat dinamika ekonomi Indonesia dipaparkan secara
detail pada halaman 2 sampai halaman 4. Meski diliputi tantangan, masih
terdapat peluang terutama dengan mencermati megatrend yang berkembang
secara global terutama terkait digitalisasi, hingga 2045. Kemudian
beralih ke pemetaan demografi penduduk Indonesia, mulai dari proyeksi
jumlah populasi penduduk di Indonesia pada 2045, usia harapan hidup,
komposisi jumlah penduduk di perkotaan dan perdesaan. Jumlah penduduk
usia produktif di Indonesia menjadi yang terbesar di Asean. (halaman 5
sampai 8) Di sisi lain juga ditampilkan jumlah dan kepadatan penduduk di
Indonesia per wilayah.
Disusul
kemudian proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2016 sampai 2045 dengan
dua skenario (skenario dasar dan skenario tinggi). (halaman 9) Serta,
indikator pertumbuhan ekonomi di 2045 serta tahapan menuju ekonomi
modern. (halaman 10)
Masuk
pada pembahasan utama, pada halaman 11 disajikan fokus Riset Data
Industri Bumbu Penyedap 2017-2020 (Market Analysis Dua Pasar Ekspor
Paling Prospektif) beserta metodologinya. Pada halaman 12 disajikan
tabel market size (size business) industri makanan minuman olahan di
Indonesia periode 2017 sampai 2020 forecast, yang terbagi dalam 6 segmen
terbesar. Data tersebut kemudian diperinci menjadi segmen food
seasoning yang meliputi 6 kategori utama, ditampilkan pada halaman 13.
Dari
tabel halaman 13 itu terlihat jelas pertumbuhan segmen bumbu kering,
bumbu pasta, bumbu penyedap, dan penguat rasa, yang menjadi salah satu
kategori utama food seasoning. Data tersebut kemudian dianalisis lebih
mendalam untuk menghasilkan tren pertumbuhan industri bumbu penyedap
(mixed seasoning) di Indonesia periode 2017-2020 pada halaman 14.
Khusus
untuk industri bumbu penyedap, pada halaman 15 dan 16 ditampilkan data
ekspor total volume dan nilai industri bumbu penyedap dari Indonesia
periode 2017-2020. Secara mengejutkan, tren ekspor baik volume maupun
nilai ekspor industri bumbu penyedap tumbuh secara pesat dan signifikan.
Ditampilkan pula data ekspor secara nilai dan volume industri bumbu
penyedap asal Indonesia, dilengkapi market analysis-nya. Tidak
tanggung-tanggung, nilai ekspor bumbu penyedap pada 2019 nyaris
menyentuh angka Rp 2 triliun.
Beranjak
ke pembahasan selanjutnya, pada halaman 17 sampai halaman 20 ditampilan
dua pasar ekspor paling prospektif untuk ekspor bumbu penyedap asal
Indonesia. Disajikan pula tren pertumbuhan ekspor secara nilai dan
volume ke dua pasar ekspor paling prospektif tersebut. Ditambah lagi,
market analysis yang mengungkap tren ekspor bumbu penyedap asal
Indonesia ke dua pasar ekspor paling prospektif tersebut tidak
terpengaruh pandemi Covid-19.
Selain
itu, pada halaman 21 sampai halaman 25 ditampilkan data trend ekspor
bumbu penyedap asal Indonesia ke berbagai negara di dunia periode
2017-2020. Sebagai pembanding, pada halaman 26 dan 27 disajikan pula
data trend impor bumbu penyedap yang masuk ke Indonesia dari berbagai
negara di dunia periode 2017-2020.
Riset Data Industri Bumbu Penyedap 2017-2020 (Market Analysis Dua Pasar Ekspor Paling Prospektif) ini
disajikan sebanyak 28 halaman pdf dan berukuran 2,7 MB. Riset spesifik
ini dihasilkan oleh tim duniaindustri.com dengan dukungan data yang
berasal dari big data Duniaindustri.com, digital database, data primer
dari BPS dan kementerian terkait. Indeks data industri merupakan
fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data
pilihan sesuai kebutuhan users (per Agustus mencapai 196 database spesifik).
Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload
setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli
(purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan
keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan.(*)
Sumber: klik di sini
B) Riset Data Spesifik Industri Frozen Food 2013-2024 (Market Share Top 10 Player Frozen Food Bakso dan Brand Profile) ini
dirilis minggu ketiga Agustus 2020 menampilkan data riset, tren pasar,
pertumbuhan pasar (market size/size business), market outlook, data
pangsa pasar, database pemain. Disajikan dalam tabel, grafis, dan
tabulasi data yang menarik, riset spesifik berjumlah 45 halaman ini
diharapkan menjadi acuan pertumbuhan bisnis pemain industri frozen food
serta stakeholders terkait lainnya.
Riset Data Spesifik Industri Frozen Food 2013-2024 (Market Share Top 10 Player Frozen Food Bakso dan Brand Profile) ini
menjadi salah satu dari 194 kumpulan database spesifik terlengkap yang
diproduksi tim Duniaindustri.com, dengan coverage yang cukup luas dari
gambaran umum hingga spesifik sehingga dapat menggambarkan dinamika
industri yang komprehensif. Riset data ini dimulai dengan menampilkan
dengan menampilkan highlights perekonomian Indonesia, yang terpengaruh
pandemi Covid-19 sehingga mengganggu aktivitas industri secara umum.
Tantangan perlambatan ekonomi di 2020 menjadi perhatian khusus para
pelaku industri, termasuk sektor frozen food. (halaman 2 sampai halaman
4)
Kemudian
disusul megatrend dunia menuju 2045 dan demografi dunia di halaman 5,
highlights demografi Indonesia periode 2010 hingga 2045 di halaman 6.
Dilanjutkan dengan rasio jumlah penduduk di Indonesia berdasarkan
wilayah periode 2010 dan 2045 pada halaman 7. Serta, skenario
pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan dua skenario (skenario dasar atau
baseline dan skenario tinggi) periode 2016-2045 pada halaman 8 hingga
halaman 10.Beralih
ke fokus pembahasan, pada halaman 11 ditampilkan fokus riset data
spesifik frozen food dengan 6 aspek utama dilengkapi metodologinya.
Kemudian, pada halaman 12 sampai 13 ditampilkan executive summary dari
riset data ini, dengan menyuguhkan tren pertumbuhan industri makanan
minuman olahan di Indonesia periode 2013-2024, dikomparasi dengan tren
pertumbuhan konsumen kelas menengah atas di negeri ini. Pertumbuhan
industri makanan minuman olahan menjadi kerangka utama yang diteruskan
dengan fokus pertumbuhan frozen food pada periode yang sama. Salah satu
summary yang menaik untuk dicermati adalah terjadinya siklus pertumbuhan
(kurva turun naik) dari market size industri makanan minuman olahan
secara umum serta frozen food secara spesifik.
Pada
halaman 14 sampai halaman 16, tim Duniaindustri.com membuat komparasi
pertumbuhan size business industri makanan minuman olahan periode
2013-2024, dikomparasi dengan tren pertumbuhan konsumen kelas menengah
atas dan total populasi di negeri ini. Komparasi nilai market size itu
bertujuan untuk memperlihatkan trend persentase pertumbuhan ketiga
elemen di atas pada periode 2013-2024.
Berlanjut
pada pembahasan berikutnya, pada halaman 17 sampai halaman 20
ditampilkan segmentasi 6 kategori utama (top 6 category) di industri
makanan minuman olahan di Indonesia, periode 2013-2024. Dalam data
tersebut, tergambar jelas pertumbuhan segmen frozen food yang menduduki
peringkat keenam dalam top 6 segmentasi industri makanan minuman olahan
di Indonesia. Hal ini menjadi dasar riset data selanjutnya yakni
komparasi size business frozen food dengan jumlah konsumen kelas
menengah atas di Indonesia.
Selain
menampilkan komparasi data size business frozen food dengan jumlah
konsumen kelas menengah atas, pada halaman 20 sampai halaman 23 juga
ditampilkan rata-rata belanja (spending) konsumen kelas menengah atas
terhadap frozen food di Indonesia. Prospek positif terjadi pada periode
2013 sampai 2022, namun pelaku industri wajib mencermati trend di 2023
dan 2024.
Pada
halaman 24 ditampilkan grafis tabel garis yang memperlihatkan trend
persentase pertumbuhan size business frozen food di Indonesia periode
2013-2024. Dengan tabel ini, tren pertumbuhan size business dapat
terlihat jelas periode pertumbuhan tertinggi dan siklus perlambatan
pasar. Hal itu diperkuat dengan market analysis pada halaman 25 dan
halaman 26, yang menyoroti tren pertumbuhan frozen food dikaitkan dengan
sejumlah faktor pendorong dan faktor pemberat yang perlu dicermati.
Beralih
ke pembahasan selanjutnya, pada halaman 25 ditampilkan segmentasi top 6
kategori frozen food (mencakup nugget dan variasinya, sosis, bakso,
chicken wings, frozen donnut dan bakpao, serta segmen lainnya) periode
2017 hingga 2020 forecast. Lebih mendalam lagi, riset data ini menyotori
perkembangan tren size business dan volume penjualan frozen food bakso
pada periode periode 2017 hingga 2020 forecast pada halaman 26.
Data
tersebut kemudian dijabarkan dengan pembagian pasar untuk kategori
frozen food bakso branded dan non-branded (UKM) pada periode 2017 hingga
2020 forecast pada halaman 27. Dan pada halaman 28 ditampilkan market
share top 10 froen food bakso branded (kemasan branded) di Indonesia
pada periode 2019. Data market share tersebut ditunjang oleh sejumlah
data pendukung utama yang disajikan pada halaman 31 sampai halaman 33.
Kemudian,
pada halaman 34 sampai halaman 44 ditampilkan brand profile dari top 10
market share branded frozen bakso. Brand profile itu menampilkan nama
perusahaan, alamat, email, contact, merek usaha, kapasitas produksi
branded frozen bakso, serta kapasitas frozen food dari perusahaan
tersebut. Hal ini menjadi nilai tambah bagi stakeholders yang ingin
mendalami sektor bisnis frozen food, sekaligus sebagai alat untuk
memetakan persaingan pasar.
Riset Data Spesifik Industri Frozen Food 2013-2024 (Market Share Top 10 Player Frozen Food Bakso dan Brand Profile) sebanyak
45 halaman pdf dan berukuran 3,11 MB ini berasal dari riset eksklusif
duniaindustri.com, didukung data penunjang dari BPS, IMF dan Bank Dunia,
dan perusahaan market leader frozen food di Indonesia. Indeks data
industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan
puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan
dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan
proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan
isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber
data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada
duniaindustri.com.(*)
Sumber: klik di sini
C) Riset Data Industri Bumbu dan Bahan Tambahan Pangan 2017-2019 (Market Share Top 5 Player di 4 Kategori) ini
dirilis minggu ketiga Juli 2020 menampilkan kajian data spesifik, riset
spesifik industri bumbu (food seasoning) serta bahan tambahan pangan
(BTP), database lengkap, market trend untuk periode 2017-2019. Riset
data ini berisi 42 halaman berukuran 3,57 MB yang dibuat untuk menjadi
panduan komprehensif serta referensi bagi investor, korporasi, peneliti,
dan berbagai stakeholders secara luas.
Riset
ini dimulai dengan menampilkan dengan menampilkan highlights
perekonomian Indonesia, yang terpengaruh pandemi Covid-19 sehingga
mengganggu aktivitas industri secara umum. Tantangan perlambatan ekonomi
di 2020 menjadi perhatian khusus para pelaku industri, termasuk
pebisnis kosmetik dan industri kecantikan. Juga, ditampilkan Indeks
Kemudahan Berbisnis (Ease of Doing Business Index), tren investasi
asing, info perizinan, lisensi, pajak, subsidi, serta peraturan untuk
investasi asing, peraturan tentang pengadaan tanah, kepemilikan tanah
dan informasi stabilitas politik. (halaman 2 sampai halaman 14) Kemudian dilanjutkan pada bab selanjutnya, yakni riset data spesifik industri bumbu dan
bahan tambahan pangan pada halaman 15. Kajian data industri ini dimulai
dengan menampilkan trend market size industri food seasoning (bumbu
pangan) dalam 6 kategori mencakup 1) bumbu siap saji, bumbu masak
instan, tepung bumbu; 2) bumbu kering, bumbu pasta, bumbu penyedap,
penguat rasa; 3) cuka; 4) santan kelapa; 5) rempah; 6) terasi. Trend market size industri food seasoning dalam 6 kategori itu ditampilkan untuk periode 2017-2019. (halaman 16 dan 17)
Secara
spesifik, tim Duniaindustri.com memfokuskan riset data untuk kategori
cuka dengan menampilkan trend market size periode 2018-2019. Trend
market size cuka dibedakan secara nilai dan secara volume pasar,
disertai pertumbuhan pada periode tersebut. (halaman 18) Tidak hanya
itu, ditampilkan juga top 5 market leader industri cuka makan berdasarkan penjualan serta market leader profile pada halaman 19 sampai halaman 21.
Beralih ke bahan tambahan pangan, tim Duniaindustri.com juga menyajikan riset data market size bahan tambahan pangan untuk
9 kategori meliputi 1) karagenan; 2) kecap; 3) pemanis buatan; 4)
pewarna makanan; 5) vanili; 6) frambozen; 7) sambal; 8) saos; 9) sari
daging. Market size 9 kategori bahan tambahan pangan itu disajikan untuk
periode 2017-2019 pada halaman 22.
Lebih
spesifik lagi, disajikan market size pewarna makanan secara nilai dan
volume periode 2018 dan 2019 pada halaman 23. Top 5 market leader
pewarna makanan ditampilkan dengan komposisi market share per perusahaan
pemimpin pasar, dilengkapi profilnya pada halaman 24 sampai 28.
Demikian
juga dengan kategori vanili dan kategori frambozen, ditampilkan data
tentang market size dan volume market, serta profil top 5 market leader
dihitung dari market share-nya. (halaman 29 sampai 35).
Disusul
kemudian pembahasan terkait distribusi channel terbesar untuk produk
pangan yang dikaitkan dengan penjualan bumbu (food seasoning) dan bahan
tambahan pangan. Pembahasan channel distribution ini dibedakan untuk 5
segmen, meliputi pasar tradisional, pasar modern, online channel, usaha
kecil menengah (UKM), dan business to business (b to b). (halaman 36
sampai 42)
Riset Data Industri Bumbu dan Bahan Tambahan Pangan 2017-2019 (Market Share Top 5 Player di 4 Kategori) sebanyak
42 halaman dan berukuran 3,57 MB ini berasal dari riset komprehensif
tim Duniaindustri.com dengan dukungan data yang berasal dari BPS, Bank
Dunia, asosiasi industri, instansi pemerintah, serta sejumlah perusahaan
makanan baik di Indonesia maupun dunia. Indeks data industri merupakan
fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan
sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf
sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai
prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form.
Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang
disajikan. Saat ini terdapat 189 riset data spesifik dari 18 sektor
industri di Indonesia.(*)
D) Database Direktori 203 Perusahaan Makanan Minuman (Profil Produk dan Market Share) ini
dirilis pertengahan Mei 2020 menampilkan database terlengkap dan
direktori perusahaan paling komprehensif terkait informasi spesifik
perusahaan-perusahaan makanan minuman di Indonesia. Database direktori
ini mencakup lebih dari 203 perusahaan di industri makanan minuman di
Indonesia.
Database direktori ini
merupakan perwujudan layanan big data duniaindustri.com yang menawarkan
nilai lebih (value added) bagi penggunanya (user). Database Direktori
203 Perusahaan Makanan Minuman (Profil Produk dan Market Share) ini
berisi nama perusahaan, alamat lengkap, nomor telpon dan fax, kontak PIC
dan telponnya, serta dilengkapi dengan profil produk serta merek
perusahaan dan pangsa pasar.
Profil
perusahaan-perusahaan makanan minuman ditampilkan secara singkat berisi
penjelasan spesifik segmen usaha, merek dagang (brand) yang diproduksi,
serta sejarah perjalanan perusahaan. Sedangkan profil pangsa pasar
berisi uraian singkat merek dagang atau brand paling diunggulkan oleh
perusahaan mkanana minuman serta data market share-nya.
Database Direktori 203 Perusahaan Makanan Minuman (Profil Produk dan Market Share) di
Indonesia ini terangkum dalam 59 halaman pdf untuk memudahkan proses
download, sedangkan versi microsoft word tersedia secara pembayaran
offline. Tim duniaindustri.com juga melayani jasa tambahan sebagai
pelengkap dari database direktori ini, berupa layanan survei perusahaan,
penyebaran kuesioner, observasi perusahaan (company observation),
investigasi perusahaan (company investigation), customized database
direktori, dan lainnya.
Database Direktori 203 Perusahaan Makanan Minuman (Profil Produk dan Market Share) ini
diharapkan menjadi acuan yang akurat bagi para marketing, executive
perusahaan, business development, pedagang, international trader, export
import trader, pemasok bahan baku, investor, board of directors,
entrepreneur, researcher, investment bankers, strategic & corporate
planners, kreditur perbankan, ataupun bagi perusahaan-perusahaan pemasok
barang.
Database
Direktori 203 Perusahaan Makanan Minuman (Profil Produk dan Market
Share) ini melengkapi kumpulan database direktori perusahaan yang
sebelumnya telah disajikan Duniaindustri.com. Kelima kumpulan database
direktori itu adalah: 1) Database Direktori 364 Perusahaan Farmasi,
Obat, Alat Kesehatan di Indonesia; 2) Database Direktori 845 Perusahaan
Kendaraan Bermotor; 3) Database Direktori 935 Perusahaan Elektronik di
Indonesia; 4) Database 1.452 Direktori Perusahaan Tekstil dan Garmen; 5)
Database 165 Direktori Perusahaan Baja di Indonesia.
Seluruh
data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users
melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik
checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan
validitas sumber data yang disajikan. Seluruh riset data dan kumpulan
database direktori disajikan secara lengkap dalam indeks data industri,
yang kini menampilkan 182 database spesifik sesuai kebutuhan users.(*)
E) Riset Tren Produksi 4 Segmen Industri Makanan Minuman 2008-2022 (Data Tenaga Kerja dan Kesiapan Adopsi Revolusi Industri 4.0) ini dirilis per April 2019 menampilkan riset independen, data komprehensif, analisis, market trend, dan outlook mengenai
proyeksi pertumbuhan tren produksi empat segmen industri makanan dan
minuman (industri pengolahan sayur dan buah, industri pengolahan kakao,
industri pengolahan kopi, dan industri pengolahan teh). Dalam
pembahasan, juga ditampilkan tren perkembangan jumlah tenaga kerja di 4
segmen industri makanan dan minuman tersebut serta kesiapan mengadopsi
revolusi industri 4.0.
Riset ini
dimulai dengan menampilkan highlights ekonomi Indonesia yang
menunjukkan trend positif, ditopang kebangkitan konsumen kelas menengah.
(halaman 2 & 3) Disusul kemudian paparan data sejumlah indikator
makro ekonomi seperti tren laju pertumbuhan ekonomi nasional, inflasi,
tingkat kemiskinan yang terus menurun, rasio gini, dan persentase
pengangguran juga yang juga terus menurun. (halaman 2 sampai 4).
Masuk
ke pembahasan utama, ditampilkan fokus riset yakni tren produksi secara
volume, nilai produksi, dan nilai PDB dari pendekatan produksi keempat
segmen industri makanan dan minuman (industri pengolahan sayur dan buah,
industri pengolahan kakao, industri pengolahan kopi, dan industri
pengolahan teh). Periodisasi yang ditampilkan antara tahun 2008 hingga
2018, serta proyeksi 2019 sampai 2022.
Pada
halaman 6 sampai 11, pembahasan difokuskan untuk industri pengolahan
sayur dan buah. Pada halaman 12 sampai 17, pembahasan difokuskan untuk
industri pengolahan kakao dan coklat.
Pada
halaman 18 sampai 23, pembahasan difokuskan untuk industri pengolahan
kopi. Pada halaman 24 sampai 30, pembahasan difokuskan untuk industri
pengolahan teh.
Berlanjut
ke pembahasan berikutnya, pada halaman 31 sampai 37 dipaparkan data
jumlah tenaga kerja dari keempat segmen industri makanan dan minuman
(industri pengolahan sayur dan buah, industri pengolahan kakao, industri
pengolahan kopi, dan industri pengolahan teh). Data tersebut juga
diperkuat dengan pembagian segmentasi tenaga kerja berdasarkan jenis
kelamin dan berdasarkan pendidikan (SD, SMP, SMA, sarjana). Periode yang
ditampilkan antara tahun 2008 sampai 2017.
Kemudian
beralih ke fokus selanjutnya, pada halaman 38 sampai 55 ditampilkan
pembahasan mengenai tantangan dan peluang industri makanan dan minuman
secara umum serta kesiapan dari industri makanan dan minuman untuk
mengadopsi revolusi industri 4.0. Seperti diketahui, revolusi industri
4.0 yang mengusung otomatisasi dan digitalisasi seperti advance robotic,
artificial intelligence, big data, cloud, internet of things (iot)
menyebabkan perubahan mendasar bagi industrialisasi secara global.
Dalam
pembahasan terakhir ini, disuguhkan kondisi saat ini dari industri
makanan dan minuman dalam rangka mengadopsi teknologi baru di revolusi
industri 4.0. Sejumlah kendala seperti masih banyak unit produksi di
pabrik yang beroperasi secara manual serta tantangan lainnya dibahas
secara detail dalam bagian ini. Juga ditampilkan beberapa tantangan dan
kebutuhan dari sejumlah market leader di industri makanan dan minuman.
Riset Tren Produksi 4 Segmen Industri Makanan Minuman 2008-2022 (Data Tenaga Kerja dan Kesiapan Adopsi Revolusi Industri 4.0) sebanyak
56 halaman dan berukuran 5,42 MB ini berasal dari riset spesifik tim
duniaindustri.com dengan dukungan data yang berasal dari BPS,
Kementerian Perindustrian (Kemenperin), asosiasi industri, instansi
pemerintah, serta sejumlah perusahaan baik di Indonesia maupun dunia.
Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang
menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data
disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users
melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik
checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan.(*)
Sumber: klik di sini
F) Riset Data Spesifik Susu Bubuk 2012-2021 (Market Size dan Growth Trend) ini dirilis pada minggu pertama September 2018 menampilkan riset independen, data komprehensif, data market size, data market value,
serta tren pertumbuhan pasar susu bubuk di Indonesia. Pembahasan
dilakukan cukup detail sehingga memudahkan stakeholders untuk
memahaminya serta menjadikannya acuan untuk membuat proyeksi ke depan.
Riset Data Spesifik Susu Bubuk 2012-2021 (Market Size dan Growth Trend) ini
dimulai dengan paparan data makro ekonomi Indonesia, inflasi, dan nilai
tukar rupiah (halaman 2 dan 3). Dilanjutkan dengan outlook dan prospek
bisnis 2018 mengacu pada target pertumbuhan ekonomi pemerintah di 2018
di halaman 4.
Masuk
pada halaman 5, dipaparkan faktor-faktor pendorong pertumbuhan pasar
susu bubuk di Indonesia, mulai dari jumlah anak yang terbagi beberapa
segmen sesuai usia, tren pertumbuhannya, serta tantangan regulasi di
sektor ini. Pada halaman 6, ditampilkan diagram (chart) pohon industri
susu di Indonesia dari mulai bahan baku yakni susu mentah (susu segar)
hingga tiga lapisan ke hilir.
Selanjutnya, beranjak ke pembahasan lebih detail, tim Duniaindustri.com membedah tren market size (dalam ton) industri susu bubuk di Indonesia periode
2012-2021F. Pembahasan ini ditampilkan dalam tabel sehingga memudahkan
pemahaman pembaca. Pembahasan meliputi 3 segmen industri susu bubuk
yakni infant formula (susu bubuk untuk anak usia 0-6 bulan), susu bubuk
pertumbuhan (susu bubuk untuk anak usia 6 bulan hingga 3 tahun), serta
susu bubuk kebutuhan khusus (susu bubuk bayi dengan kadar laktosa rendah
serta susu formula untuk ibu hamil dan menyusui). Pembahasan dilakukan
secara terperinci dengan memperhatikan tren pertumbuhannya, pada halaman
7 dan 8.
Dari
data tersebut, kemudian diolah dalam market analysis pada halaman 9.
Segmentasi industri susu bubuk dijelaskan lebih rinci pada halaman 10,
beserta porsinya masing-masing terhadap total pasar susu bubuk di Indonesia.
Pada
halaman 11, ditampilkan pie chart porsi dari 3 segmen terhadap total
pasar susu bubuk di Indonesia pada periode 2015. Disusul kemudian, pada
halaman 12, ditampilkan pie chart porsi dari 3 segmen terhadap total
pasar susu bubuk di Indonesia pada periode 2018F. Dengan perbandingan
dua diagram tersebut, diharapkan pembaca dapat mengerti perubahan porsi
masing-masing segmen.
Tidak hanya itu, tim Duniaindustri.com
membedah tren market value (dalam jutaan rupiah) industri susu bubuk di
Indonesia periode 2012-2021F. Pembahasan ini juga meliputi 3 segmen
industri susu bubuk yakni infant formula (susu bubuk untuk anak usia 0-6
bulan), susu bubuk pertumbuhan (susu bubuk untuk anak usia 6 bulan
hingga 3 tahun), serta susu bubuk kebutuhan khusus (susu bubuk bayi
dengan kadar laktosa rendah serta susu formula untuk ibu hamil dan
menyusui). Pembahasan dilakukan secara terperinci dengan memperhatikan
tren pertumbuhannya, pada halaman 13 dan 14.
Khusus pada halaman 15, tim Duniaindustri.com
juga memonitor tren produksi dari segmen infant formula untuk periode
2015-2018F. Disusul kemudian, market analysis tren konsumsi pasar infant
formula yang mempengaruhi tren produksi nasional, pada halaman 16.
Tantangan bagi produsen infant formula berupa pengetatan regulasi
dipaparkan dalam market analysis pada halaman 17. Serta, dampak dari
pengetatan regulasi tersebut yang dibarengi upaya untuk mengatasinya,
pada halaman 18.
Berlanjut
ke pembahasan selanjutnya, pada halaman 19 sampai 28, ditampilkan
profil market leader produsen infant formula, lengkap dengan tren
produksi dalam tiga tahun terakhir, profil kapasitas produksi, serta
keunggulan pabrik/fasilitas produksinya. Gambaran ringkat produsen susu
bubuk di Indonesia ditampilkan pada halaman 29 dan 30, diperinci dengan
segmen produksi dari jenis susu bubuk yang diproduksinya.
Pada
halaman 31 sampai 33, ditampilkan tren pangsa pasar susu bubuk di
Indonesia untuk periode 2011-2015. Dilanjutkan dengan tren produksi dan
nilai pasar industri susu bubuk, yang merupakan data pembanding dari
riset data spesifik Duniaindustri.com.
Riset Data Spesifik Susu Bubuk 2012-2021 (Market Size dan Growth Trend) ini
berisi sebanyak 38 halaman berukuran 3 MB, berasal dari riset
independen Duniaindustri.com yang diperkuat oleh data dari BPS, Bank
Dunia, Kementerian Kesehatan, serta data internal sejumlah produsen susu
bubuk. Indeks data industri merupakan
fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data
pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf
sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai
prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form.
Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang
disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)
G) Data Spesifik Industri Minuman Kesehatan 2015-2018 ini
dirilis pada minggu pertama Maret 2018 menampilkan data komprehensif,
tren perkembangan, infografis menarik, terkait industri minuman secara
umum, dan industri minuman kesehatan secara khusus. Diperkuat dengan
tren pasar (meliputi market size dan market value 7 segmen industri),
peta pangsa pasar industri minuman kesehatan, serta profil 2 market
leader ini diharapkan dapat memperkaya database persaingan pasar guna
menentukan arah strategi bisnis ke depan.
Data Spesifik Industri Minuman Kesehatan 2015-2018 ini
dimulai dengan paparan data makro ekonomi Indonesia, inflasi, dan nilai
tukar rupiah (halaman 2-4). Dengan dukungan jumlah penduduk yang besar,
pasar industri minuman cukup prospektif dan atraktif terutama untuk
konsumsi dalam negeri.
Pada halaman 5, ditampilkan definisi
industri minuman secara umum dan kategorisasi industri minuman
kesehatan. Pada halaman 6, ditampilkan grafis keterikatan dalam
segmentasi industri minuman. Industri minuman kesehatan memiliki
keterikatan yang kental dengan segmen minuman berenergi serta jus
buah/sayur siap minum (ready to drink/RTD).
Masuk pada pembahasan
selanjutnya, pada halaman 7 sampai 11, tim duniaindustri.com membuat
kajian tren pertumbuhan market value (nilai pasar) dan market size
(volume pasar) dari industri minuman secara keseluruhan beserta 7 segmen
yakni industri minuman soda dan karbonasi (soft drink), air minum dalam
kemasan (AMDK), minuman teh/kopi siap minum, minuman berbasis susu,
minuman berenergi, minuman kesehatan, dan jus buah/sayur siap minum.
Pembahasan
dilakukan untuk periode 2015-2018F, dilengkapi dengan tren pertumbuhan
per tahun dan market analysis-nya. Dengan tren tersebut dapat terlihat
segmen minuman mana yang tumbuh paling tinggi. Data tersebut diperkuat
dengan background information tren pasar pada periode 2008-2015 sebagai
acuan (halaman 11).
Komposisi persentase 7 segmen industri
minuman ditampilkan pada halaman 12 dan 13. Tujuannya untuk menampilkan
persentase segmen terhadap total pasar industri minuman secara
keseluruhan.
Pada halaman 14, duniaindustri.com membuat
kajian independen terkait tren pangsa pasar industri minuman kesehatan
dilihat dari nilai penjualan. Data tersebut diperkuat dengan coverage
brand-brand atau merk-merk yang berkompetisi di segmen industri minuman
kesehatan. Berdasarkan definisinya, segmen industri minuman kesehatan
meliputi minuman isotonik, minuman siap saji (RTD) jamu, minuman herbal,
minuman kesehatan wanita, dan minuman jahe madu (halaman 15). Pada
halaman 16 sampai halaman 21, ditampilkan profil 2 market leader
industri minuman kesehatan dilengkapi dengan data market intelligence
dari sumber internal.
Data Spesifik Industri Minuman Kesehatan 2015-2018 ini
juga dilengkapi dengan sejumlah data-data pendukung dari sumber yang
kompeten. Pada halaman 24, ditampilkan highlight singkat perkembangan
industri minuman di Indonesia. Sedangkan indikator utama industri
minuman pada periode 2015-2016 ditampilkan pada halaman 25, mencakup
jumlah perusahaan, kapasitas produksi total, nilai output, nilai
investasi, hingga jumlah tenaga kerja.
Isu-isu strategis terkait
industri minuman ditampilkan pada halaman 26 hingga halaman 28. Disusul
kemudian profil industri minuman berkarbonasi pada halaman 29, profil
industri minuman isotonik pada halaman 30, pemetaan brand dana target
market dari minuman isotonik pada halaman 31, rekam jejak pertumbuhan
volume pasar industri minuman per segmen pada periode 2004 hingga 2015,
serta kilas balik tren industri minuman di Indonesia dibanding negara
ASEAN pada halaman 33.
Data Spesifik Industri Minuman Kesehatan 2015-2018 sebanyak 34 halaman dan berukuran 4 MB ini berasal dari riset spesifik dan independen Duniaindustri.com didukung
data-data dari asosiasi industri dan regulator terkait. Indeks data
industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan
puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan
dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan
proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan
isi form. Duniaindustri.com mengutamakan
keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas
kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)
H) Outlook Industri Consumer Goods 2017 dan Tren Harga Bahan Baku ini dirilis Februari 2017 menampilkan riset independen, data, analisis, kajian, dan outlook secara
komprehensif terkait seluruh informasi mengenai pasar consumer goods
serta tren harga bahan baku untuk industri consumer goods. Dua subjek
kajian outlook ini dipilih mengingat harga komoditas terutama bahan baku
consumer goods terpengaruh perlambatan ekonomi global sepanjang 2015
hingga 2016.
Outlook Industri Consumer Goods 2017 dan Tren Harga Bahan Baku ini
dimulai dengan pemaparan outlook ekonomi Indonesia 2017 pada halaman
2-4. Perekonomian Indonesia pada 2017 diestimasi tumbuh 5,1% dengan
sejumlah tantangan baik
dari dalam maupun luar negeri seperti kesenjangan infrastruktur antar
daerah serta perlambatan perekonomian China. Pada halaman 5, ditampilkan
tren pertumbuhan ekonomi nasional periode 2015-2017, beserta sejumlah
komponen utama seperti target nilai tukar rupiah, inflasi, dan lifting
migas.
Selanjutnya Outlook Industri Consumer Goods 2017 dan Tren Harga Bahan Baku ini
menampilkan kondisi pasar consumer goods di Indonesia yang didukung
konsumen kelas menengah. (halaman 6) Dengan GDP per kapita melebihi US$
3.500, Indonesia memiliki konsumen rumah tangga dengan daya beli US$
5.000 hingga US$ 15.000 per tahun melampaui 58% dari total penduduk pada
2020. (halaman 7)
Secara
lebih detail, dipaparkan tren populasi penduduk di Indonesia periode
2010-2019F, laju urbanisasi, konsumen kelas menengah atas, dan PDB per
kapita. (halaman 8) Terkait dengan itu, pada halaman 9 ditampilkan chart tren pergerakan inflasi periode 2014-2017F serta tren inflasi per daerah.
Tren
pergerakan kurs rupiah terhadap dolar AS juga ditampilkan pada halaman
10 dengan rekam jejak periode 2011-2017. Dan tak ketinggalan tren upah
minimum regional (UMR) dijabarkan periode 2007-2017. (halaman 11)
Pada halaman 12, Duniaindustri.com membuat riset independen terkait outlook industri consumer goods 2017-2018 dan ukuran pasar (market size) industri consumer goods untuk
kategori biskuit & wafer, mi instan, snack, jeli, permen, minuman
berenergi, minuman isotonik, sirup, teh siap saji, kopi siap saji, jus,
susu siap saji, minuman berkarbonasi, minuman sari buah, air minum
kemasan, dan roti dengan periode 2009, 2015-2017F. (halaman 13-14)
Pada
halaman 15-22, ditampilkan tren harga bahan baku industri consumer
goods mencakup harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), harga
gula, harga beras, harga jagung, harga kopi, harga kakao, harga gandum,
dan harga susu periode 2014-2017.
Tren
pertumbuhan penjualan sejumlah perusahaan consumer goods ditampilkan
pada halaman 23, diperkuat dengan tren indeks kepercayaan konsumen pada
halaman 24.
Berlanjut ke riset market leader, duniaindustri.com menampilkan
peta pangsa pasar industri biskuit periode 2015 dari 10 merek utama
pada halaman 25. Pangsa pasar perusahaan produsen biskuit dilihat dari
kapasitas produksi pada 2015 di halaman 26. Selain itu, ditampilkan juga
top 15 perusahaan produsen biskuit di Indonesia, dilengkapi kapasitas
produksi, dan entitas anak usaha secara grup. (halaman 27-28)
Market
leader susu bubuk tahun 2015 ditampilkan pada halaman 29 dengan 10
pemain utama, demikian juga susu ultra high temperature (UHT) pada
halaman 30, market leader industri yoghurt pada halaman 31-32, dan
industri teh siap minum (ready to drink/RDT tea) pada halaman 33.
Outlook Industri Consumer Goods 2017 dan Tren Harga Bahan Baku sebanyak
34 halaman pdf ini berasal dari kompilasi berbagai sumber antara lain
asosiasi industri, BPS, riset eksternal, dan diolah duniaindustri.com. Indeks data industri merupakan
fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data
pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf
sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai
prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih.(*)
H)
Data Komprehensif Industri Perikanan dan Hasil Laut 2012-2017 (Tren Konsumsi Ikan & Peluang Pasar) ini dirilis pada minggu pertama Februari 2018 menampilkan data komprehensif, tren perkembangan, infografis menarik,
terkait industri perikanan dan hasil laut (rumput laut, ikan surimi,
udang, tuna tongkol cakalang, kepiting & rajungan, cumi &
gurita). Diperkuat dengan tren produksi, sebaran lokasi, serta nama
produsen, data komprehensif ini diharapkan dapat memperkaya database persaingan pasar guna menentukan arah strategi bisnis ke depan.
Data Komprehensif Industri Perikanan dan Hasil Laut 2012-2017 (Tren Konsumsi Ikan & Peluang Pasar) ini
dimulai dengan paparan data makro ekonomi Indonesia, inflasi, dan nilai
tukar rupiah (halaman 2-4). Dengan dukungan jumlah penduduk yang besar,
pasar industri perikanan dan hasil laut cukup prospektif dan atraktif
baik untuk konsumsi dalam negeri maupun ekspor.
Pada halaman 5,
ditampilkan tabel tren perkembangan konsumsi ikan per kilogram per
kapita per tahun periode 2012-2017, yang diperkuat dengan data tren
kebutuhan ikan secara nasional pada periode yang sama. Metode
perhitungan data tren tersebut dipaparkan pada halaman 6-7.
Data
tren tersebut dijelaskan lebih detail pada halaman 8, tren data konsumsi
ikan per kapita dibedakan per provinsi sehingga memberikan gambaran
lebih jelas perkembangan demand di masyarakat. Dilanjutkan pada halaman
9, tren ekspor hasil perikanan secara nasional periode 2015-2017 dan
proyeksi 2018-2019, mencakup 474 produk HS 10 digit. Data tren ekspor
tersebut kemudian dikomparasi dengan kinerja ekspor sejumlah negara
yakni China, Vietnam, Filipina, Singapura, pada halaman 10.
Pada halaman 11, ditampilkan data potensi sumber daya ikan di
Indonesia pada periode 1997, 1999, 2001 hingga 2017. Pada halaman 12,
disajikan tabel tren pertumbuhan produksi perikanan, mencakup perikanan
tangkap dan perikanan budidaya periode 2011-2016.
Pada halaman
13-15, dipaparkan data neraca ekspor-impor hasil perikanan pada periode
2012-2017, komparasi neraca ekspor-impor perikanan dengan negara lain,
serta tren ekspor perikanan di sejumlah provinsi pelabuhan muat yang
merupakan basis industri perikanan. Selain itu, ditampilkan tren harga
ikan ditarik dari data ekspor. Pada halaman 16, ditampilkan tren
komoditas perikanan yang menjadi primadona ekspor. Pada periode
2012-2017, cumi sotong gurita menjadi primadona. Sedangkan pada
2016-2017, giliran rajungan kepiting menjadi primadona dengan
pertumbuhan tertinggi.
Tren pertumbuhan produk domestik bruto
(PDB) perikanan periode 2014-2017 dipaparkan dalam tabel pada halaman
17, 18, dan 19, disertai tren luas kawasan konversi laut. Disusul
kemudian, pada halaman 20-24 ditampilkan tabel tujuan utama ekspor
perikanan Indonesia dengan tren pertumbuhannya. Juga, dibahas impor
produk perikanan dan jenis yang mendominasi, antara lain impor
Salmon-Trout untuk memenuhi kebutuhan hotel restoran cafe
(horeka-pasmod).
Masuk ke pembahasan selanjutnya, tren investasi di industri perikanan ditampilkan
dalam tabel pie chart yang menarik pada halaman 24, disusul tren yang
terjadi pada 2016-2017, asal negara investasi, dan provinsi tujuan
investasi. Pembahasan terkait investasi itu dijabarkan pada halaman
25-26.
Pada halaman 27, ditampilkan grafis peta lokasi sebaran
unit pengolahan ikan. Dilanjutkan dengan tabel pie chart komposisi unit
pengolahan ikan berdasarkan jenisnya, mencakup tuna tongkol cakalang,
udang, rajungan, rumput laut, dan lainnya pada halaman 28-29. Pada
halaman 30-47, disajikan data mengenai tren nilai tukar rata-rata
nelayan per tahun, perkembangan izin pemasukan hasil perikanan, tren
pembiayaan usaha kelautan dan perikanan, realisasi program prioritas
perikanan dan kelautan, dan rencana zonasi wilayah pesisir dan
pulai-pulau kecil. Tidak hanya itu, nilai dan volume ekspor bahan baku
budidaya serta bahan baku tangkap juga dipaparkan periode 2015-2017.
Masuk
ke pembahasan lainnya, pada halaman 48-49 ditampilkan data kapasitas
produksi industri pengalengan ikan, meliputi ikan beku, ikan fillet,
udang beku, olahan ikan, tuna/cakalang kaleng, sardin kaleng, serta
mackerel kaleng periode 2014-2016. Dilanjutkan proyeksi tren pertumbuhan
produksi industri pengalengan ikan periode 2017-2019 pada halaman 50.
Sebaran industri pengolahan ikan dan udang serta
nama perusahaan (skala besar) ditampilkan pada halaman 51-52. Data
tersebut diperkuat dengan perkembangan volume ekspor dan impor industri
pengolahan ikan (halaman 53), serta perkembangan ekspor impor surimi
periode 2014-2017 (halaman 54).
Industri surimi merupakan lumatan
daging ikan yang menjadi bahan baku industri pengolahan nilai tambah
seperti bakso, nugget, otak-otak, pempek, dimsum, kerupuk ikan, tempura,
dan lainnya. Profil lengkap industri surimi ditampilkan pada halaman
55. Sementara profil industri pengolahan ikan, meliputi jumlah
perusahaan, kapasitas terpasang, produksi riil, jumlah tenaga kerja,
total investasi ditampilkan pada halaman 56-57.
Beralih ke pembahasan selanjutnya, pada halaman 58-67 ditampilkan ulasan mendalam terkait industri rumput laut. Ulasan industri rumput laut mencakup peta potensi areal budidaya rumput laut per daerah, pohon industri pengolahan rumput laut, direktori nama perusahaan (35 perusahaan) produsen produk olahan rumput laut,
lengkap dengan kapasitas produksi dan kebutuhan bahan baku, tren
ekspor-impor rumput laut, sebaran lokasi perusahaan produsen olahan
rumput laut, tantangan utama, dan kebijakan pendukungnya. Pada halaman
68-69, terdapat ulasan terkait peluang pasar industri cangkang kapsul
berbasis karaginan (olahan rumput laut).
Data Komprehensif Industri Perikanan dan Hasil Laut 2012-2017 (Tren Konsumsi Ikan & Peluang Pasar) sebanyak
70 halaman dan berukuran 5 MB ini berasal dari kompilasi data BPS,
Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perindustrian, BKPM, UN
Comtrade, dan lainnya. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang
menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data
disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users
melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik
checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)
Sumber: klik di sini
I) Riset Pasar Consumer Goods dan Tren Online Shoping (2009-2017) ini dirilis Agustus 2016 menampilkan riset independen, data, analisis, kajian, dan outlook secara komprehensif terkait seluruh informasi mengenai pasar consumer goods serta pesatnya tren belanja online (online
shopping) di Indonesia. Dua subjek kajian riset pasar ini dipilih
mengingat relatif stabilnya kedua sektor tersebut di tengah perlambatan
ekonomi Indonesia pada 2015 hingga semester I 2016.
Riset Pasar Consumer Goods dan Tren Online Shoping (2009-2017) ini
dimulai dengan menampilkan highlight makro ekonomi Indonesia, meliputi
pertumbuhan PDB 2014-2019, tren inflasi, populasi penduduk, tren
konsumen kelas menengah, potensi pasar lokal, serta tren PDB per kapita.
(halaman 2-4)
Selanjutnya, Riset Pasar Consumer Goods ini memaparkan pertumbuhan aktual industri barang konsumsi (consumer goods) di Indonesia hingga semester I 2016. Tren pasar serta indikator pertumbuhan dilihat secara nilai dan volume, memberikan gambaran tersendiriterkait
daya beli konsumen di Indonesia. (halaman 5) Secara jangka panjang,
industri consumer goods masih prospektif dengan potensi US$ 810 miliar
pada 2030. (halaman 6)
Pada halaman 7-8, duniaindustri.com membuat
riset eksklusif terkait nilai pasar (market size) industri consumer
goods di kategori makanan dan minuman (food and beverages). Hasil riset
itu didukung riset eksternal yang mengukur pertumbuhan consumer goods di
lima kategori yakni food, dairy, beverages, personal care, dan home
care hingga semester I 2016. (halaman 9)
Selain itu, ditampilkan juga tren frekuensi pembelian produk consumer
goods, perubahan harga produk, serta rata-rata pertumbuhan belanja
konsumen. (halaman 10) Pada halaman 11, dipaparkan tren penjualan 7
kategori consumer goods yakni food, dairy, beverages, personal care,
home care, packaged foods, serta chilled foods di pasar modern
(minimarket, supermarket, hypermarket, dan jenis lainnya).
Riset pasar ini
juga menjabarkan pertumbuhan dan market size industri makanan serta
minuman secara detail pada halaman 12-14. Secara keseluruhan, packaged
food selama periode 2013-2017 diprediksi tumbuh rata-rata 12,6% per
tahun. Beberapa jenis makanan yang identik dengan lifestyle masyarakat
middle class income diperkirakan tumbuh lebih tinggi, di antaranya
canned/preserved food (16,7%), frozen processed food (16,6%), ice cream
(18%), dan noodles (13,5%).
Sementara
itu, minuman ringan diperkirakan tumbuh rata-rata 12% per tahun.
Pertumbuhan yang tinggi diperkirakan terjadi untuk produk ready to drink
(RTD) coffee (18,8%), fruit/vegetable juice (15,6%), sports and energy
drink (14,8%), dan RTD tea (13,7%).
Riset Pasar Consumer Goods dan Tren Online Shoping (2009-2017) ini
berlanjut pada pembahasan tren belanja online (online shopping) yang
dimulai dari jumlah pengguna internet di Indonesia, penetrasi internet
sejak 2005, dan aktivitas online konsumen. (halaman 15-17)
Di samping itu, riset ini
dilengkapi dengan tren e-commerce berdasarkan jenis kelamin,
produk-produk yang sering dibeli secara online, produk-produk yang
dijual secara online, akses internet per daerah di Indonesia, serta
faktor resistensi konsumen untuk berbelanja online, dan tren sistem
pembayaran online.
Riset Pasar Consumer Goods dan Tren Online Shoping (2009-2017) sebanyak 34 halaman pdf ini berasal dari berbagai sumber antara lain asosiasi industri, BPS, riset eksternal, dan diolah duniaindustri.com. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.comyang
menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data
disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users
melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik
checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan
validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih.(*)
J) Riset Pasar dan Data Industri Biskuit 2010-2016 (Peta Persaingan dan Tren Market Leader) ini dirilis Juni 2016 menampilkan riset independen, data, analisis, kajian, dan outlook secara
komprehensif terkait seluruh informasi mengenai peta persaingan di
industri biskuit di Indonesia, mencakup highlights dan profil ringkas
pemain-pemain di industri ini, tren permintaan/kebutuhan (demand) di
pasar lokal, hingga analisis pangsa pasar berdasarkan penjualan dan
kapasitas produksi.
Riset pasar ini
dimulai dengan highlights pasar Indonesia yang terus tumbuh ditopang
besarnya konsumen kelas menengah. Pasar industri makanan termasuk
biskuit di Indonesia dengan penduduk sebesar 252 juta jiwa, 50% di
antaranya merupakan usia produktif, sunggulah besar. PDB per kapita
Indonesia US$ 3.500 melampaui negara pesaing di Asean seperti Filipina
dan Vietnam. Jumlah rumah tangga di Indonesia dengan anggaran belanja
tahunan berkisar US$ 5.000-US$ 15.000 diperkirakan meluas dari 36% pada
saat ini menjadi 58% pada 2020. Lebih dari 60 juta penduduk
berpenghasilan rendah diproyeksikan bergabung dengan kelas menengah di
dekade mendatang, dan mendorong permintaan konsumen semakin kuat. Total
pasar industri consumer goods di Indonesia pada 2030 diperkirakan US$
810 miliar.(halaman 2-3)
Riset pasar ini
juga menjabarkan pertumbuhan rata-rata per tahun pasar makanan dalam
kemasan dan minuman ringan selama 2013-2017 akan berada di atas angka
10%. Secara keseluruhan, packaged food selama periode tersebut akan
tumbuh rata-rata 12,6% per tahun. Beberapa jenis makanan yang identik
dengan lifestyle masyarakat middle class income diperkirakan tumbuh
lebih tinggi, di antaranya canned/preserved food (16,7%), frozen
processed food (16,6%), ice cream (18%), dan noodles (13,5%).(halaman 4)
Sementara
itu, minuman ringan diperkirakan tumbuh rata-rata 12% per tahun.
Pertumbuhan yang tinggi diperkirakan terjadi untuk produk ready to drink
(RTD) coffee (18,8%), fruit/vegetable juice (15,6%), sports and energy
drink (14,8%), dan RTD tea (13,7%).
Secara special, Duniaindustri.com membuat
riset pertumbuhan pasar consumer goods dari 2009 ke 2015, khusus untuk
sejumlah produk antara lain: biskuit dan wafer, mi instan, snack, jeli,
permen, roti, minuman berenergi, minuman isotonik, sirup, teh siap saji,
kopi siap saji, jus, susu siap saji, minuman berkarbonasi, minuman sari
buah, air minum dalam kemasan. (halaman 5-8)
Di halaman 9-10, Duniaindustri.com membuat
riset pasar eksklusif terkait pangsa pasar biskuit dilihat dari dua
hal; penjualan per merek (halaman 9) dan kapasitas produksi per
perusahaan (halaman 10). Data tersebut didukung top 15 produsen biskuit
terbesar (biggest biscuit producer) di Indonesia yang dipaparkan pada
halaman 11-12, lengkap dengan kapasitas produksi serta komposisi
terhadap kapasitas nasional.
Di halaman 13, ditampilkan tren produksi biskuit secara
nasional periode 2007-2015, lengkap dengan pertumbuhan per tahun. Data
tersebut juga diperkuat dengan neraca ekspor-impor biskuit dalam volume
dan nilai periode 2007-2015 (halaman 14-15).
Kemudian
di halaman 16 ditampilkan tren konsumsi, produksi, dan ekspor-impor
biskuit di Indonesia periode 2007-2015. Dengan data yang cukup lengkap
ini dapat terlihat tren pertumbuhan konsumsi (market size) industri
biskuit per tahun. Khusus di halaman 17, duniaindustri.com membuat proyeksi dan estimasi konsumsi biskuit pada 2016-2017 lengkap dengan tren produksi dan pertumbuhannya.
Pada halaman 18-35, duniaindustri.com membuat market research dan market intelligence terhadap tiga produsen biskuit yang menjadi market leader.
Analisis dan intelijensi pasar itu mencakup kinerja keuangan produsen
dengan pangsa pasar terbesar, strategi pemasaran, kendala yang dihadapi,
target kinerja keuangan 2016, hingga ke struktur perusahaan, jumlah
pekerja, serta rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas.
Riset Pasar dan Data Industri Biskuit 2010-2016 sebanyak
35 halaman pdf ini berasal dari berbagai sumber antara lain asosiasi
industri, BPS, riset internal produsen biskuit, dan diolah duniaindustri.com. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.comyang
menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data
disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users
melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik
checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih.(*)
K) Riset Komprehensif Industri Susu Olahan 2013-2016 ini
menampilkan data dan outlook secara komprehensif terkait seluruh
informasi mengenai industri susu olahan di Indonesia, mencakup
pengelompokan industri dan pohon industri susu dari hulu-antara-hilir,
segmentasi industri susu cair, tren konsumsi dan pertumbuhan volume
produk susu, nilai penjualan produk susu, ukuran pasar (market size)
industri susu nasional, hingga pangsa pasar susu cair, susu bubuk, susu
ultra high temperature (UHT), susu fermentasi, susu pasteurisasi
(sterilisasi), yoghurt, keju olahan, serta tantangan dan peluang industi
ini ke depan.
Riset ini
dimulai dengan menampilkan pengelompokan industri susu dari hulu (susu
segar), industri antara (susu pasteurisasi, susu UHT, susu fermentasi),
hingga industri hilir (susu bubuk, susu kental manis, makanan bayi dari
susu, keju, mentega, es krim, dan yoghurt) dilengkapi pohon industri
susu secara lengkap. (halaman 2-3)
Di
halaman 4-5 ditampilkan segmentasi industri susu cair dan susu bubuk
terhadap total pasar. Pertumbuhan volume konsumsi produk susu periode
2008-2018 (forecast) ditampilkan pada halaman 6, serta tren penjualan
produk susu periode 2008-2018 dipaparkan pada halaman 7.
Di
halaman 8-9 ditampilkan perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam
industri pengolahan susu, lengkap dengan lokasi pabrik dan produk-produk
yang dihasilkan. Terdapat 48 perusahaan di kategori industri pengolahan
susu yang memproduksi susu segar, susu bubuk, susu UHT, susu steril,
susu pasteurisasi, susu kental manis, susu formula, susu kemasan, ice
cream, yoghurt, acidified milk drink, mentega, kopi instan, caramel, dan
makanan bayi.
Pada
halaman 9, pembahasan masuk pada segmen susu bubuk, mengulas pangsa
pasar susu bubuk periode 2011-2013. Terdapat pergerakan pangsa pasar
yang cukup signifikan untuk 10 perusahaan pemimpin pasar susu bubuk di
Indonesia. Secara khusus, di halaman 10-11, duniaindustri.com membuat
riset terkait pangsa pasar susu bubuk di Indonesia untuk 2014-2015. Pada
halaman 13, dipaparkan pertumbuhan pasar produk susu bubuk di Indonesia
secara volume dan nilai. Di halaman 14, duniaindustri.com membuat riset
dan estimasi terkait pasar susu bubuk pada 2015 dan 2016.
Kategori
susu cair dibahas secara komprehensif di halaman 15-16, mencakup
pertumbuhan volume pasar, market size, dan tren pertumbuhan dari
2013-2016. Demikian juga susu UHT dibahas secara lengkap di halaman 17,
mencakup pangsa pasar market leader, nilai pasar, serta pertumbuhan
volume. Susu fermentasi juga dibahas secara khusus pada halaman 18, susu
pasteurisasi di halaman 19, yoghurt cream dan drink di halaman 20-21,
serta keju olahan pada halaman 22.
Riset
ini juga dilengkapi dengan data produksi susu segar, impor susu,
konsumsi bahan baku susu, serta pergerakan tren konsumsi susu di
Indonesia. Ditambah dengan kapasitas terpasang, produksi, dan konsumsi
susu cair, susu kental manis, susu bubuk.
Riset data industri sebanyak 29 halaman ini berasal
dari BPS, WHO dan Bank Dunia, Kementerian Perindustrian, Kementerian
Pertanian, dan sejumlah perusahaan susu di Indonesia, diolah
duniaindustri.com.
Indeks
data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang
menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data
disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users
melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik
checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan
validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda
kepada duniaindustri.com.(*)
L) Data dan Outlook Industri Susu & Teh Siap Minum 2013-2016 ini
menampilkan data dan outlook secara komprehensif terkait seluruh
informasi mengenai industri susu bubuk, susu cair (ultra high
temperatures/UHT), serta teh siap minum (ready to drink tea/RDT) di
Indonesia, mulai dari tren pertumbuhan pasar, tren permintaan/demand,
nilai pasar (market size) tiga tahun terakhir dan proyeksi 2016, hingga
produsen terbesar di Indonesia, strategi ekspansi ke depan, serta
kinerja keuangan para pemain di industri ini.
Data ini
dimulai dengan menampilkan tren pertumbuhan ekonomi Indonesia periode
2014-2019 (estimasi), kondisi perilaku konsumen di Indonesia dari total
jumlah penduduk 252 juta jiwa, dengan jumlah konsumen kelas menengah
hampir 50% yang berada di bawah umur 30 tahun. PDB per kapita Indonesia
US$ 3.500 melampaui negara pesaing di Asean seperti Filipina dan
Vietnam. Jumlah rumah tangga di Indonesia dengan anggaran belanja
tahunan berkisar US$ 5.000-US$ 15.000 diperkirakan meluas dari 36% pada
saat ini menjadi 58% pada 2020. Lebih dari 60 juta penduduk
berpenghasilan rendah diproyeksikan bergabung dengan kelas menengah di
dekade mendatang, dan mendorong permintaan konsumen semakin kuat. Total
pasar industri consumer goods di Indonesia pada 2030 diperkirakan US$
810 miliar. (halaman 2-3)
Data
ini juga menjabarkan pertumbuhan rata-rata per tahun minuman
diperkirakan tumbuh rata-rata 12% per tahun. Pertumbuhan yang tinggi
diperkirakan terjadi untuk produk ready to drink (RTD) coffee (18,8%),
fruit/vegetable juice (15,6%), sports and energy drink (14,8%), dan RTD
tea (13,7%). (halaman 5-7)
Selain
itu, data ini menampilkan ukuran pasar (market size) industri susu cair
periode 2013-2015, konsumsi per kapita, karakteristik utama di industri
susu cair. Secara khusus, Duniaindustri membuat riset proyeksi market
size industri susu cair pada 2016, pertumbuhan volume penjualan, serta
pangsa pasar 8 pemain di Indonesia. (halaman 8-9)
Demikian
juga di industri susu bubuk, data ini menampilkan ukuran pasar (market
size) serta pertumbuhannya, dan pangsa pasar 11 pemain utama di
Indonesia. (halaman 9)
Di
samping itu, data ini juga menampilkan ukuran pasar (market size) serta
pertumbuhan industri teh siap minum (ready to drink tea/RDT) periode
2013-2016, pangsa pasar 5 pemain utama, serta karakteristik (tren) yang
berkembang. (halaman 10)
Pada
halaman 12-24, ditampilkan data pemimpin pasar (market leader) di
segmen susu cair ultra high temperature (UHT) dan RTD kemasan di
Indonesia, profil singkat, komposisi lini usaha per perusahaan, jaringan
distribusi, strategi ekspansi, pangsa pasar per produk, serta kinerja
keuangan.
Data sebanyak 25 halaman ini berasal
dari BPS, WHO dan Bank Dunia, Kementerian Perindustrian, dan sejumlah
perusahaan susu bubuk, susu cair, dan minuman teh siap saji di
Indonesia, diolah duniaindustri.com.
Indeks
data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang
menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data
disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users
melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik
checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan
validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda
kepada duniaindustri.com.(*)
M) Data dan Outlook Industri Consumer Goods 2016 ini
menampilkan pasar industri consumer goods di Indonesia dengan penduduk
sebesar 252 juta jiwa, 50% di antaranya merupakan usia produktif. PDB
per kapita Indonesia US$ 3.500 melampaui negara pesaing di Asean seperti
Filipina dan Vietnam. Jumlah rumah tangga di Indonesia dengan anggaran
belanja tahunan berkisar US$ 5.000-US$ 15.000 diperkirakan meluas dari
36% pada saat ini menjadi 58% pada 2020. Lebih dari 60 juta penduduk
berpenghasilan rendah diproyeksikan bergabung dengan kelas menengah di
dekade mendatang, dan mendorong permintaan konsumen semakin kuat. Total
pasar industri consumer goods di Indonesia pada 2030 diperkirakan US$
810 miliar.
Data ini
juga menjabarkan pertumbuhan rata-rata per tahun pasar makanan dalam
kemasan dan minuman ringan selama 2013-2017 akan berada di atas angka
10%. Secara keseluruhan, packaged food selama periode tersebut akan
tumbuh rata-rata 12,6% per tahun. Beberapa jenis makanan yang identik
dengan lifestyle masyarakat middle class income diperkirakan tumbuh
lebih tinggi, di antaranya canned/preserved food (16,7%), frozen
processed food (16,6%), ice cream (18%), dan noodles (13,5%).
Sementara
itu, minuman ringan diperkirakan tumbuh rata-rata 12% per tahun.
Pertumbuhan yang tinggi diperkirakan terjadi untuk produk ready to drink
(RTD) coffee (18,8%), fruit/vegetable juice (15,6%), sports and energy
drink (14,8%), dan RTD tea (13,7%).
Secara special, Duniaindustri.com membuat riset pertumbuhan pasar consumer goods dari 2009 ke 2015,
khusus untuk sejumlah produk antara lain: biskuit dan wafer, mi instan,
snack, jeli, permen, roti, minuman berenergi, minuman isotonik, sirup,
teh siap saji, kopi siap saji, jus, susu siap saji, minuman
berkarbonasi, minuman sari buah, air minum dalam kemasan.
Data sebanyak 15 halaman pdf ini berasal
dari berbagai sumber antara lain asosiasi industri, lembaga riset
dunia, dan BPS. Download database industri merupakan fitur terbaru di
duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan
users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah
didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik
beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)
N) Data Industri Makanan-Minuman dan Program Hilirisasi ini
menampilkan kinerja pertumbuhan industri makanan-minuman 2006-2013,
jumlah perusahaan, nilai investasi, jumlah tenaga kerja, dan kapasitas
produksi. Selan itu, tren hilirisasi industri kelapa sawit, kakao, gula
sebagai bahan baku industri makanan minuman. Data ini
juga menampilkan berbagai regulasi terbaru terkait industri
makanan-minuman. Data berisi 23 halaman ini dibuat oleh Kementerian
Perindustrian dan diolah duniaindustri.com.(*)
O) Data Konsumsi dan Impor Susu di Indonesia (periode lima tahun terakhir) ini
menampilkan pertumbuhan konsumsi dan impor susu di Indonesia periode
lima tahun terakhir. Data ini berasal dari asosiasi industri, BPS,
kementerian terkait.(*)
Sumber: klik di sini
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 194 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Database Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 194 database, klik di sini
- Butuh 24 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini